Perdebatan seputar ijazah Jokowi memasuki tahap baru ketika Dr Rismon, ilmuan digital forensik yang selama ini ada dibalik saksi berbagai persidangan yang menyita perhatian publik seperti kasus kopi Sianida yang sempat memenjarakan Jesica Kumala Wongso selama 58 bulan setelah bebas bersyarat.
Antusiannya publik mengikuti perdebatan diruang media sosial seperti facebook, tik-tio,dll menambah riuh perbincangan publik. Target penggungkapan ijazah sarjana Jokowi dinilai berbagai kalangan sebagai ajang pembuktian kredibilitas Jokowi sebagai pemimpin negeri yang bersih. Publik menilai bahwa tanpa kepastian status ijazah, beberapa pihak tidak tulus mengakui keberadaan Jokowi sebagai "mantan Presiden" yang perlu dikenang. Sementara pihak lainnya yang pro memandang bahwa soal ijazah bukan lagi menjadi isu yang perlu diperbincangkan terlebih dibuktikan.
Para pendukung Jokowi memandang tidak ada kepentingan bagi Jokowi untuk memalsukan ijazah atau pendidikan. Bagi mereka, syarat menjadi walikota, gubernur dan presiden tidak menjadi syarat yng mengganjal keinginan mengikuti kontestasi kepala daerah dan presiden. Hal ini dikuatkan dengan pengakuan teman-teman kuliah yang berbaris membela dan meyakinkan publik bahwa ijazah Jokowi sah adanya. Artinya mereka adalah saksi sejarah yang masih hidup dan dapat ditanyai.
Demikian halnya, pihak UGM, yang beberapa waktu lalu sudah menyampaikan klarifikasi keberadaan ijazah Jokowi yang secara tegas menyatakan secara prinsip Ijazah Jokowi asli dan menegaskan bahwa Jokowi adalah salah satu Mahasiswa mereka dan kini menjadi alumninya.
Tidak sedikit pihak yang menyatakan bahwa usaha memburu ijazah ke UGM dan kediaman Jokowi sebagai komoditas politik yang ditunggangi beragam kepentingan untuk melemahkan pengaruh politik Jokowi dan trahnya. Bukan rahasia lagi bahwa Gibran kini menjadi orang nomer 2 di republik ini dan berpeluang besar dengan suksesi pilpres 2029. Belum lagi ditambah adanya dugaan gerakan memburu ijazah Jokowi dicukongi oleh oligarki baik dalam negeri maupun luar negeri yang menilai sepak terjang Jokowi menjadi faktor penghambat bisnis mereka.
Admin BPP
foto, google
Komentar0