Tidak tanggung-tanggung, dokumen titipan tersebut di larikan Hasto dari Indonesia ke Rusia. Negara yang dipandang oleh Hasto dapat melindungi dokumen tersebut. Terlebih ketika dokumen tersebut, oleh Connie, telah distempel sebagai dokumen tersertifikasi dalam sistem pengadministrasian pemerintah Rusia, dalam hal ini telah dinotariskan di Rusia.
Langkah yang diambil Hasto, dibantu oleh Connie Bakrie ini menuai "kecaman keras". Nitizen ada yang mempertanyakan Nasionalisme Connie. Bahkan ada suara yang keras menuduh ibu Connie Bakrie sebagai "penghianat" bangsa.
Publik heran, mengapa Connie mau menjadi perisai Hasto yang tersandung kasus "korupsi". Kasus yang menjerat namanya karena sangkaan terlibat dalam penyuapan dan penghalangan upaya penyelidikan.
Hal yang lebih membuat publik gerah adalah ketika Connie Bakrie memberikan sinyal tegas bahwa ibu Iriana dipersepsi "ada dalam data dokumen tersebut". Sekalipun dalam kemunculannya terakhir, Connie Bakrie menegaskan bahwa ia tidak berada dalam posisi sebagai orang yang mengungkapkan isi dokumen. Beliau sebatas orang yang dititipkan dokumen.
Sayangnya, publik sudah terlanjut "marah" dan menganggap Connie telah "mencemarkan" nama baik ibu Iriana. Terlebih ketika muncul dokumen video "editan" yang mencoba menghubungkan "pernyataan Connie" terhadap Ibu Riana.
Sekalipun Ibu Connie tegas menolak sangkaan publik tersebut, nitizen tetap meyakini bahwa pernyataan Ibu Connie merupakan serangan yang "melukai" hati keluarga Jokowi dan publik yang mendukung mereka.
Pada kasus ini, Ibu Connie dipandang sedang cuci tangan dari kasus penitipan dokumen. Publik sedang menanti langkah pemerintah dalam "memeriksa" dokumen apa yang dimaksud? Apakah dokumen tersebut berisi "rahasia negara?" Atau informasi yang bisa membahayakan keamanan negara.
Admin, BPP
Foto, Google, Sapanusa
Komentar0