Dalam artikel ini, kita akan mendiskusikan secara pendek kehadiran seorang guru yang kita sebut dalam istilah lain. Mereka bisa saja orang tua, teman, atau orang yang sejatinya kita tidak kenal namun dapat dipandang memiliki kepantasan untuk dipelajari. Mereka inilah yang kita sebut sebagai mentor.
Dalam konteks bisnis, aktivitas mentoring merupakan sebuah jalan tol bagi pembentukan jiwa seorang pebisnis. Mereka adalah sosok yang sudah banyak menempuh jalan buntu dalam membangun bisnis mereka. Atau dalam bahasa Thomas Alva Edison, penemu besar, sebagai seorang periset yang telah gagal atau menemukan 1001 macam cara gagal dalam sebuah temuan.
Mereka-mereka inilah yang kemudian memberikan pijakan baru yang tidak perlu ditelusuri jejaknya hanya karena ingin menemukan temuan sejenis. Ia cukup hanya menjadikan temuan tersebut sebagai langkah awal menemukan temuan lainnya. Atau paling tidak mengupayakan penyempurnaan temuan.
Keberhasilan seorang pebisnis tidak dapat dilepaskan dengan peran penting seorang mentor. Kategori mentor ini dapat kita bagiu dalam dua bagian besar. Mereka adalah mentor yang terlihat, berinteraksi secara fisik, tatap wajah dan mereka yang dimentori secara tidak langsung, tanpa interaksi fisik.
Jenis mentor kedua ini yang ingin lebih ditekankan dalam tulisan pendek namun punya arti penting dalam memahami proses pembentukan jati diri seorang pebisnis.
Banyak penelitian mengungkapkan bahwa pebisnis sukses adalah penyuka informasi. Mereka adalah pembaca yang berhasrat bahkan penggila laporan-laporan penelitian terbaru dalam dunia bisnis. Pebisnis-pebisnis sukses memahami nilai besar dari aktivitas membaca. Mereka adalah pribadi berbeda pencetak perbedaan dalam dunia bisnis.
Mereka memandang bacaan sebagai mentor tak terlihat yang menyodorkan tongkat ajaib untuk menyihir kesuksesan mereka. Mereka selalu menghargai hasil riset penulis buku yang bekerja berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dengan puluhan, hingga ratusan referensi. Bagi mereka bacaan mereka adalah alat bantu yang powerfull.
Admin BPP
Foto, google, majoo
Komentar0