Salah satu rahasia keberhasilan seorang dalam panggung politik adalah penguasaan dibidang public speaking atau pembicara publik. Berpolitik adalah sebuah aktivitas dalam meyakinkan konstituen atau pemilih bahwasanya sang politisi dapat dan layak dipercaya serta diberikan suara untuk mewakilki mereka dalam penentuan kebijakan.
Bagi seorang politisi, kemampuan berbicara dapat diibaratkan kemampuan berenang bagi seekor ikan. Atau kemampuan terbang bagi seekor burung. Jika ikan tidak dapat berenang atau jika burung tidak dapat terbang, maka tidak dapaylah disebut ikan dan burung.
Begitu juga dengan seorang politisi. Kemampuan berbicara adalah modal utama dalam meyakinkan publik. Seorang politisi harus berbicara kepada calon pemilihnya. Kemampuan komunikasi ini bukan soal sekedar berpidato atau berkampanye dengan semangat berapi-api, tapi bagaimana menyampaikan pesan yang artikulatif atau memberi makna, bernada membujuk dan meyakinkan.Seorang politisi yang memiliki kemampuan berbicara akan lebih mudah memberi kesan dapat dipercaya. Sebab bagaimanapun juga, politisi merupakan wakil mereka yang akan memasuki gelanggang komunikasi. Dari komunikasi yang sifatnya diskusi hingga perdebatan.
Seorang politisi harus mampu mengelola keseimbangan dalam mengatur antara pesan dan emosi. Kematangan atau kesiapan seorang politisi dapat diukur dari kemampuannya mengontor pesan dan emosi sekaligus. Sebuah pesan yang baik namun disampaikan dengan sikap yang penuh emosional (marah) tidak memberi keuntungan berarti.
Sebuah pesan yang lemah, jika dikomunikasikan dengan baik lebih baik ketimbang pesan yang kuat disampaikan dengan sikap lemah (emosional). Politisi yang baik pasti memahami hal ini. Mereka mengandalkan kemampuan berkomunikasi yang bersemangat, namun sekaligus penuh keramahan.
Ada banyak contoh bagaimana politisi tersandung. Bahkan harus kehilangan kursinya oleh karena ketidak mampuan mereka mengola pesan dengan pengungkapan yang tepat. Kemarahan merupakan bentuk komunikasi yang "buruk" bagi seorang politisi. Kemarahan hanya akan menjadi bumerang yang mengikis kepercayaan publik.
Bagi siapa saja yang ingin berkarir dipanggung politik, baik di daerah maupun di level nasional perlu belajar menata kata, rasa, dan tentu menata pikirannya.
Admin BPP
foto: Google, iStock
Komentar0