Gairah menjadi faktor "meledakkan" bakat seseorang. Memberi mereka tenaga yang terus menerus bertambah tingkat kekuatannya guna membawa seseorang yang bergairah ke tingkatan lebih tinggi, lebih sulit, lebih beresiko. Namun mengapa pribadi yang bergairah tidak menyurutkan niatannya mencapai tujuan-tujuan besarnya.
Norman Cousins menulis satu kutipan,"Kematian bukanlah kerugian terbesar dalam hidup. Kerugian terbesar adalah apa yang mati dalam diri kita sementara kita masih hidup." Kutipan ini mengatakan bahwa orang yang gairahnya padam adalah pribadi mati sekalipun masih hidup. Gairah menghadirkan "nyala api" yang menggerakkan semua aspek dalam diri bergerak secara bersamaan mendorong keluar gagasan terbaik, tenaga yang cukup bahkan berlebihan untuk memeroleh sesuatu, mengelolanya dan menggunakannya sebagai bahan-bahan pertumbuhan.
Dalam perspektif lain, Ralph Waldo Emerson meramu gairah sebagai sebuah prinsip yang disebut 'antusiasme'. Menurutnya,"Setiap gerakan yang besar dan menentukan dalam sejarah dunia adalah kemenangan antusiasme." Gairah, dengan kata lain, merupakan kelengkapan yang dapat membawa seseorang "mencetak sejarahnya sendiri"dan menjadikan sejarahnya sebagai sejarah orang lain, masyarakat, bangsa dan negara.
Masih dalam buku John C. Maxweel, beliau menguti kembali pemikiran Penulis dan penerbit promosional Eleanor Doan berkomentar,"Anda tidak bisa menyalakan api dalam diri orang lain sebelum api menyala dalam diri Anda sendiri." Pernyataan ini mengandung kebenaran tak terbantahkan. Panas api semangat dalam diri seseorang akan menjadi penghangat hingga pembakar hati orang lain.
Prinsip tersebut pada akhirnya membawa kita pada satu pengertian bahwa berada bersama dengan orang-orang yang nyala api gairahnya padam akan menularkan kondisi tersebut pada diri Anda. Karena itu, sekiranya Anda beada bersama mereka, hal yang harus Anda lakukan adalah menyalakan gairah. Andalah pemimpinnya. Kalau Anda tidak dapat melakukannya maka Anda berada bersama dengan kumpulan orang-orang hidup yang sesungguhnya "telah mati" atau setidaknya turun ke dalam "kematian".
Carilah pribadi-pribadi yang gairahnya menyala. Anda membutuhkan mereka seperti Anda membutuhkan oksigen. Hindari mereka-mereka yang berkepribadian dingin dan padam, yang nyaman dengan kondisi "beku" tersebut".
Kelilingilah diri Anda dengan pribadi periang, antusias, senang dengan membidik tujuan-tujuan besar sekalipun hal tersebut nampak mustahil. Tentu besarnya omongan, impian mereka perlu juga dibuktikan dengan besarnya tindakan yang mereka berikan.
Admin BPP
Foto, Google, Alc Leadership Managemnet
Komentar0