Sosok Agus Gumiwang ini bukan sosok asing lagi. Ia berada bersama dengan Jokowi di dua periode masa kepemimpinan Jokowi. Terakhir Ia memimpin kementrian perindustrian. Sebelumnya Ia dipercaya menjadi menteri sosial.
Sosok Agus Gumilang ini dikenal sangat dekat atau sebut saja masuk dalam daftar loyalis Jokowi bersama dengan menteri lainnya seperti Bahlil. Dan dua nama inilah yang disebut-sebut akan maju dalam bursa calon ketum golkar sekalipun dikabarkan dirinya tidak akan maju di pemilihan Munaslub partai Pohon beringin.
Pria yang tercatat memiliki harta kekayaan 220 milyar ini mendapatkan tugas khusus, yakni mengantarkan partai Golkar menuju rapimnas dan munaslub ke 11 yang akan memilih secara definitif ketua umum yang baru.
Terpilihnya Agus Gumilang ini memang menimbulkan pertanyaan menarik. Mengapa bukan wakil ketua Bambang Soesatyo yang menggantikan pak Airlangga? Apakah penunjukkan ini untuk menghindari Bambang yang akhir-akhir ini dinilai lain sendiri gojekan politiknya.
Beberapa pengaman mengajukan tafsir politik bahwa penunjukan pak Agus Gumilang ini sebagai jalan tol bagi pak Jokowi atau Gibran dalam memimpin Golkar di Munaslub ke depan. Dugaan ini menguat dengan rangkaian manuver politik Jokowi yang mengamankan Gibran sebagai tangan kanannya dalam mengawal dan mengingatkan Prabowo terkait komitmen politik melanjutkan kebijakan pak Jokowi.
Tafsir politik ini tentu tidak keliru jika ditilik dari komentar pak Jokowi yang tidak mau merebut partai manapun. Namun, pernyataan pak Jokowi ini masih perlu didalami. Apakah artinya pak Jokowi akan tetap bersedia menduduki kursi Golkar. Tentunya bukan dengan jalan "merampasnya" namun melalui mekanisme perubaha, AD/ART yang sangat terbuka untuk mengakomudir kepentingan politik pihak penguasa.
Admin BPP
Foto: Google, Tribun.
Komentar0