Pernahkah anda memimpikan sebuah impian besar yang pada akhirnya gugur sebelum berkembang? Pastinya banyak dari kebanyakan kita akan mengalaminya. Sesungguhnya impian itu rapuh. Mudah rontok dan sulit untuk bertumbuh. Benarkah situasinya demikian?
Beberapa dari kita menarget impian yang nyaris tak dapat digapai. Karena itu ada ungkapan yang mengatakan,"Bidik bintang, jika tidak sampai jatuh di bulan!" Ungkapan ini menegaskan bahwa impian itu harus dilesatkan setinggi-tingginya, jika tidak dapat dicapai maka akan jatuh selevel di bawahnya. Atau dalam ungkapan lain, targetkan menjadi nomer satu, jika tidak bisa dapat nomer 2 atau 3.
Sayangnya, sebagai sebuah awalan, memimpikan impian besar terkadang terbentur dengan rintangan besar yang kadang datang dari orang disekitar kita. Mereka mengatakan impian itu terlalu besar untuk orang "sekecil kita". Impian tersebut hanya untuk manusia berdarah biru, sementara kita berdarah merah. Impian tersebut hanya untuk mereka yang berpendidikan, anak kampusan, sementara kita anak jalanan yang menginjakkan kaki di halaman kampuspun tidak pernah.
Kabar gembiranya, impian besar adalah milik semua orang dan dimulai dari kecil. Toh kita semua dimulai dari orok! Sebesar apapun seseorang diluar sana, dulunya dia adalah "Si kecil" yang tidak berdaya. Makanpun di suapin, pakaianpun dikenakan, dstnya.
Impian besar juga berupakan kenyataan masa depan bagi mereka yang konsisten mengalami pertumbuhan diri. Konsistensi bertumbuh 1 cm ke cm lainnya. Dari satu lapis ke lapis berikutnya. Dari satu anak tangga ke tangga lainnya. Dari satu tingkatan kekayaan menuju tingkatan kekayaan lainnya. Demikianlah setidaknya perjalanan sebuah impian besar. Jangan berkecil hati, bertumbuhlah, kerjakanlah impian Anda sekalipun tanpak tidak berdaya awalnya.
Admin BPP
Komentar0