Usai meminta ijin dari Prabowo selaku presiden terpilih, Gibran Raka Bumi Raka mengantarkan surat pengunduran diri sebagai wali kota Solo disertai iringan tangisan warga kota Solo. Sejak dilantik 26 February 2021 setelah sebelumnya meraih dukungan 86% suara, Gibran yang diusung oleh PDIP, Golkar, Gerinda, dll melejit karier politiknya hingga mencapai posisi sebagai wakil presiden periode bakti 2024-2029 sekalipun diwarnai dengan kecamukan pihak-pihak yang tidak seide dengan pencalonannya yang dianggap sebagai tikungan tajam dan berbahaya dari Jokowi yang adalah ayahNya Gibran akhirnya merapat ke Jakarta untuk menyiapkan segala sesuatu.
Keputusan politik ini sontak menimbulkan pertanyaan setelah sebelumnya PDIP genjar mencecar Gibran dalam rapat paripurna DPRD kota Solo. Spekulasi mengatakan bahwa Gibran sudah tidak melihat kondisi politik di DPRD Kota Solo tidak kondusif dan lebih memilih kalkulasi lainnya. Apa gerangan yang menyebabkan Gibran mengambil keputusan politik demikian?
Tentu selain alasan utama ada alasan terutama, Apakah itu? Pertama bisa dikedepankan mundurnya Gibran sebagai walikota berkaitan dengan pilihan politik dalam menyikapi masa persiapan jelang penobatannya sebagai wakil Presiden terpilih yang tentu perlu membangun diskusi yang lebih intens degan Prabowo selaku presiden terpilih beserta team singkronisasi. Di butuhkna kondisi bersama yang kondusif untuk memastikan transisi kepemimpinan bisa smooth alias lancar dan tidak ada kerikil-kerikil yang bisa menciderai koalisi bersama (KIM).
Di tengah agenda Pilkada yang sudah semakin dekat, pencalonan Kaesang dan Jusuf Hamka atau biasa disebut Baba Alun, dapat dijadikan alasan terutama dari alasan utama bahwa Gibran perlu memastikan berada di Jakarta untuk membantu meningkatkan tingkat keterpilihan Kaesang. Sebab hampir dapat dipastikan, Riduan Kamil atau Kang Emil tetap akan mengamankan Kursi nomer 1 di Jawa Barat setelah survei menobatkan dominasinya. Tentu Golkar tidak mau kehilangan Jabar sebagai basis suara di kemudian hari.
Hadirnya Gibran dalam rentang kendali yang terjangkau, secara psikis, dapat mengungkit popularitas Kaesang yang masih berkaitan dengan momentum limpahan dukungan efek ekor jas dari Sang Ayah, yaitu Jokowi Dodo.
Admin
BPP
Foto: Google,Kompasiana
Komentar0