Kehadiran Haniyeh sesungguhnya dalam rangka memenuhi undangan pelantikan presiden Iran yang baru. Haniyeh diberitakan tewas dengan serangan rudal Rabu dinihari waktu Teheran. Serangan ini dinilai merupakan serangan yang terencana dengan matang. Dengsn serangan ini menegaskan kekuatan militer Iran kalah jauh dari kekuatan militer Israel.
Sebagaimana di ketahui, Iran pernah melakukan serangan ratusan rudal yang memasuki wilayah udara Israel, namun serangan tersebut di nilai tidak berhasil. Bahkan, Iran dikejutkan dengan peristiwa terbangnya dron ke wilayah mereka secara bebas.
Atas pembunuhan pimpinan Hamas ini, Rusia, melalui juru bicaranya menyerukan untuk semua pihak menahan diri untuk alasan apapun. Tentu seruan tersebut punya makna penting guna mencegah eskalasi perang yang lebih besar yang bisa saja melibatkan banyak negara dinegara dukungan masing-masing. Itu berarti Timur Tengah perlu melakukan siaga 1 dalam hal pencegahan "Big War" atau perang besar.
Amerika Serikat, melalui wakil presidennya, Kamala Harris, menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah Israel dalam mengamankan wilayah dan membela diri dari agresi militer pihak-pihak yang menginginkan kekuatan militer Israel di hancurkan. Sikap resmi AS serikat ini disusulkan dengan pergerakan kapal perang. Setidaknya 3 Kapal perang AS (USS Wasp, USS New York, USS Oak Hill) lengkap dengan ribuan tentara, diperintahkan bersiaga mendekati perairan Lebanon.
BPP
Foto: google
Komentar0