
Tanpa rasa gentar Megawati berterus terang bahwa ada upaya membidik dirinya, karena takut, maka pihak penegak hukum memilih mentarget orang-orang disekitarnya. Memang belakangan ini ketegangan terjadi antara KPK dan elite PDIP. Beberapa kader elite seperti Hasto, mbak Itha (walikota Semarang) harus berurusan dengan lembaga pemberantasan korupsi. Hasto bahkan harus dipanggil beberapa kali.
https://youtu.be/4C8zqI5XPnk?si=V2jB39NZDUqFiefB (Tonton di sini)
Dalam pidato tersebut Megawati sempat "mengancam" jika Hasto di ambil polisi maka Ia sendiri yang akan menjemput dan menemui polisi, Kapolri. Sangking marahnya Ia menyebut Kapolri dengan sebutan "Si Kapolri". Bahkan Megawati menyebut keberadaan anak-anaknya yang banyak "preman". Entah apa maksud Megawati dengan ucapannya tersebut.
Megawati tanpa rasa takut mempersilahkan media untuk meliput dan mengutip kata-katanya. Apakah Megawati bermaksud menantang KPK, Lembaga Kepolisian, bahkan rezim berkuasa.
Sementara itu publik bereaksi dengan perkataan tersebut dengan mengatakan Megawati tidak menunjukkan sikap kenegarawanan. Publik balik mengingatkan bahwa setiap orang sama kedudukannya di depan hukum.
Memang dalam berbagai kesempatan berpidato, Megawati tidak surut menyatakan kemarahannya. Sejak pisah kongsi dengan Jokowi, partai yang dipimpinnya limbung. Kalah dipilpres mengakibatkan elite PDIP melancarkan serangan politik yang tajam kepada Jokowi. Seolah mengatakan Jokowi dan cawe-cawenya adalah faktor utama "rapuhnya" fondasi partai.
Admin BPP
Foto : google
Komentar0