Berfilsafat atau biasa disebut belajar filsafat, sesungguhnya dimaksudkan untuk mendidik seseorang untuk dapat berpikir rasional, bernalar, tidak berorientasi dogmatik, dan prinsipnya dapat mandiri dalam berpikir dan beropini.
Filsafat mengajari kita untuk menghadirkan pikiran orisinil setelah melakukan dialektika atau mendiskusikan fakta, realitas, pandangan banyak pihak dan tentu sikap pikiran kita sendiri yang tujuannya secara bersama-sama memeroleh pemahaman yang baik dan benar. Filsafat bermanfaat menolong kita menyingkapkan selubung kepalsuan, atau Hoax yang telah lama membelenggu alam pikiran kita, pikiran komunitas dan pikiran banyak orang.
Karena itu, berfilsafat tidak mengantar orang untuk bersikap tidak etis terhadap pemikirnya, namun pada isi pikirannya. Pribadi tidak dapat diubah, pikiran dapat diubah. Karena itu, jika kita ingin menyebut filsafat sebagai ilmu "bertengkar" maka yang kita pertengkarkan ada isi pikirannya, dan bukan orangnya.
Salah satu keunikan filsafat ada bersifat ke dalam dan keluar. Filsafat tidak saja berambisi memburu kebenaran yang di paluskan di luar dirinya, namun juga tertarik untuk memeriksa pikirannya sendiri. Kritis pada "salah paham" diri sendiri.
Admin BPP
Foto: Google, Klipaa.com
Komentar0