.jpeg)
Habis mbak Ita, kader PDIP, yang berurusan dengan KPK, kini Hasto kembali berurusan dengan pasukan pemberantasan korupsi yang lagi bersemangat-semangatnya jelang suksesi kepemimpinan KPK.
Pemanggilan Hasto kali ini tidak berkaitan langsung dengan posisinya sebagai Sekjen partai merah. Kalau menilik gambar atau logo partai yang berlambangkan Banteng Siap menyeruduk, namun kali ini, KPK yang lebih aggresif menyeruduk "banteng-banteng".
Pemanggilan Hasto kali ini berkaitan dengan dirinya sebagai "konsultan" soal pemeliharaan jalur perkeretaapian. Seolah mengatakan bahwa kasus yang dihadapi Hasto "bergerbong-gerbong". Semoga saja hal ini tidak ada kaitannya pertarungan "banteng-banteng" sebagaimana yang dikeluhkan ketua umum bahwa kader-kader mereka sedang dikejar-kejar.
Pemanggilan kali ini seolah menyambungkan rel korupsi disepanjang jalur rel perkeretaapian, baik di jalur Sulawesi, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sumatera. Ini namanya, REL KERETA KORUPSI".
Pemanggilan sebagai saksi tentu akan mengaitkan saksi pada kasus yang sangat mungkin diketahui. Atau setidaknya membantu KPK dalam menemukan Koruptor atau tersangka.
Kasus korupsi ini merupakan kasus pembangunan dan pemeliharaan jalur rel kereta api di dinas perhubungan. Hasto sebagai saksi "konsultan" dimintai keterangannya. Harapannya dengan keterangan Hasto, korupsi disepanjang titik rel kereta api dapat diungkap.
Dari sisi politik, kasus pemanggilan Hasto akan menarik media sosial. Baik yang akan memberikan catatan negatif ataupun yang membela dan menuduhkan ada motif politik dibalik bidikan KPK terhadap diri Hasto yang selama ini di kenal sebagai "pemburu kecurangan" rezim Jokowi.
.gif)
.gif)
Komentar0