GUA0GfA9TpA5GUGlTfYiGUG6TY==

POLITISI JAGONYA "OMON-OMON"


Bukan Politisi namanya jika tidak pandai "Ngeles" atau mengalihkan perhatian, bahkan sampai pada mengalihkan tagihan janji terhadap apa yang pernah dikatakan saat kampanye. Politik senantiasa berada pada omongan "abu-abu". 

Bagi seorang politisi, Ia harus pandai untuk meyakinkan pemilih atau rakyat mengapa sesuatu perlu dilakukan dan sekaligus jika tidak bisa dilakukan harus pula menjelaskannya. Artinya, seorang politisi senantiasa dapat bebas dari "tagihan" rakyat.

Politisi senantiasa melatih dirinya membangun argumen rasional sekaligus pandai dalam merasionalkan atau mencarikan alasan yang masuk akal mengapa janji-janji kampanyenya "meleset". Istilah "melesat" dan "meleset" adalah dua istilah yang akan senantiasa menyertai perjalanan seorang politisi.

Bagi Politisi, kosa kata senantiasa abu-abu. Bagi seorang Politisi budaya "Omon-omon, sebagaimana dipopulerkan Prabowo, adalah tabiat yang perlu ada dan dilatih sehalus mungkin sampai pada level "hipnotis". Artinya, seorang politisi harus dapat menghipnotis rakyat dengan "kebohongan". Tentu hal ini merupakan sikap yang tidak terpuji, namun teruji dalam meloloskan politisi dari kejaran atau tagihan masyarakat.

Admin BPP

Foto (google, portal datiga)

Komentar0

Type above and press Enter to search.