Usai raker BEM SI, mereka berdemo di Patung Kuda menuntut Jokowi dengan 12 tuntutan. Herianto, koordinator aksi demo, menegaskan bahwa bibit-bibit perlawanan sedang disebar untuk meminta perhatian Jokowi.
https://m.youtube.com/watch?v=YMaJtdWA500
Adapun 12 tuntutan tersebut di antaranya meminta Jokowi tidak cawe-cawe di Pilkada 2024. Memang agak aneh tuntutan ini. Tuntutan tersebut dapat dinilai mengada-ngada. Sebab itu sama saja mahasiswa memandang bahwa Jokowi telah melakukan cawe-cqwe sebelumya. Padahal tidak ada satupun gugatan cawe-cawe yang dibuktikan. Dengan menerima tuntutan itu sama artinya mengakui.
Apakah ini merupakan cara untuk mendelegitimasi kinerja yang dibukukan Jokowi demi melemahkan dukungan grass root yang selama ini mendukung penuh kerja dan kinerja Jokowi.
Analis membaca pergerakan mahasiswa ini seperti diinspirasi oleh perlawanan Mahasiswa di Bangladesh terhadap pemerintah dan berhasil menciptakan kerusuhan massal. Inspirasi ini ditengarai diarsiteki pihak-pihak yang kontra pada Jokowi, isu pemindahan IKN dan dari pihak yang merasa terancam dengan agresifnya KPK dalam membongkar kasus berkaitan dengan elite-elite partai tertentu.
Beberapa kalangan meyakini gerakan mahasiswa ini tidak murni gerakan intelektual, sebab hadir pada momentum dimana Jokowi sudah berada di akhir masa jabatan. Mengapa tidak menunggu transisi kepemimpinan dari Jokowi ke Prabowo.
Admin BPP
Foto: Google kompas
Komentar0