GUA0GfA9TpA5GUGlTfYiGUG6TY==

BELAJAR KAYA DAN SUKSES DARI "NOL"

Semua manusia normal punya impian hidup sukses. Definisi sukses yang mereka inginkan adalah berpenghasilan tanpa batas. Uang atau kekayaan mengalir laksana air dari pegunungan. 
Tentu impian sukses ini tidak salah, bahkan tidak pernah salah. Bahkan setiap orang yang normal atau waras cara berpikirnya didorong mengupayakan pemenuhan impian tersebut. Hanya saja untuk mencapai tingkatan sukses yang didefinisikan di atas ada harga yang harus di bayar.

Omong-omong soal harga yang harus dibayar beragam macam maknanya. Bisa soal waktu yang dicurahkan, tenaga yang diberikan, bahkan uang yang perlu diinvestasikan. Bagaimana kalau harga yang harus dibayar ditawar? Alias adakah cara mudah mencapai impian sukses tanpa membayar harga?

Bagi seorang dewasa, membayar harga ada soal pertukaran yang adil. Memang ada mekanisme sukses secara finansial tanpa harus membayar harga. Misalnya ketiban rezeki lotere atau menang undian milyaran rupiah. Bisa juga dapat warisan dari orang Tua atau hibah warisan dari saudara, teman atau kerabat lainnya. 

Sayangnya, cara sukses finansial seperti itu prosentasi datangnya sangat kecil. Karena itu daripada berharap dengan kemungkinan yang nyaris tidak terjadi lebih baik ambil keputusan menciptakannya sendiri. Nah itu kembali pada soal harga yang harus di bayar.

Saya punya kenalan seorang pemilik toko serba ada yang sukses. Punya banyak toko atau swalayan. Ia membagi pelajaran kepada anak-anaknya. Ia mengharuskan ketiga anaknya, saat berkuliah di Australi, untuk mencari pekerjaan paling rendah, dengan gaji terkecil. 

Tujuannya agar ketika dipercayakan memimpin perusahan atau usaha tokosetbanya mereka memahami arti kerja keras dan juga menghormati pegawainya. Tanpa merasakan suasana pekerjaan dari bawah, anak-anaknya akan cenderung semena-mena dengan karyawan-karyawannya. Inilah yang dimaksud salah satunya sebagai berani membayar harga, yakni berproses secara alami.

Memang dalam kenyataannya, tidak semua orang akan memulai usaha dengan pendekatan ini. Namun, di tingkat manapun usaha dilakukan, semua perlu belajar memahami bahwa sebuah usaha untuk sukses butuh pengorbanan. Kalau tidak mengalaminya sendiri, tentu ada orang lain yang sudah mengambil posisinya.

Nah tunggu apa lagi, mari memulainya. Tidak ada kata terlambat. Hari terbaik membangun usaha adalah kemarin. Hari terbaik ke dua adalah hari ini. Putuskan sekarang juga. Mulailah dari apa yang dapat dikerjakan.

Admin BPP

Foto: google

Komentar0

Type above and press Enter to search.